di balik cakrawala kelabu
sajak peluru mengelok merdu
di tengah deru campur mesiu
sementara rentetan artileri
menjadi hujan kembang apidarah, muntah
menjadi noktah bersejarah
syahidnya jiwa muda
di wajahnya
secercah cahaya surga meneranginya
dan kecupan hangat sang bidadari
menagih datangnya kasih
lobang granat di dadanya
takkan menjebol benteng imannya
secuilpun
meski raga tak lagi raga
dalam senyumnya seakan berkata
akulah pemenang
granat ke dua menyapanya
raga tanpa daya itu
kini remuk tiada bentuk
tapi bukan jiwanya
Januari 2013
Kumpulan Sajak Rumah Kardus
No comments:
Post a Comment