purnama di pucuk cemara, kang mas
awal kita berjumpa
ingat kah?
ramadhan itu, kang mas
alangkah lucunya kala itu
kang mas tunduk, malu-malu
kaku
seraya bertanya
"siapa namamu?"
hari demi hari
jatuh bangun kang mas kemari
hanya demi menyampaikan pintamu padaku
di atas serarik kertas lipat warna nila
dengan bahasa cintamu yang absurd
tahukah kang mas
aku suka kang mas yang begitu
begitu juga kang mas, kan?
purnama di ufuk samudra
dari bahtera lautanmu, kang mas
engkau melambai seraya berkata:
"naiklah!"
kang mas, betapa gembiranya aku
kuhampiri kau di tanjung impianmu
sembari berseru:
"lekas kemari, aku sudah tak sabar lagi!"
namun apa daya
kapalmu karam sebelum berlabuh
O Tuhan, mengapa?
pusara ini, kang mas
hanyalah dinding antara jasadku dan jasadmu
tapi bukan jiwa kita kan?
malam itu
purnama di pucuk cemara
Juli 2015
No comments:
Post a Comment