maaf tuan
biarpun engkau bujuk aku seribu kali
aku masih akan terus berpaling
karna ini bukan tempatku
tidaklah istana ini tuan
dengan permadani lembut, dinding yang kokoh
kaca yang berkilauan bak berlian
makanan-makanan mewah
dari nampan emas para pelayan
dan segala kemewahan apapun itu namanya
bukanlah sesuatu yang berarti
di sanalah tempatku, tuan
gubuk persis di pinggir kali
berdinding gedhek, berlantai tanah
beratap ilalang
dengan nyanyian burung setiap hari
desiran air mengalir jernih
tawa riang si bungsu di bawah pohon
dan buah delima yang masak akhir pekan ini
di sanalah juga
kan kutemukan kebahagiaan
sebuah cinta, sebuah keluarga
istri yang selalu menyempatkan senymnya
dan si bungsu yang merangkul manja
maaf tuan
meski engaku bujuk aku ribuan kali
aku tetap bilang
tempatku di sana
Oktober 2013
Kumpulan Sajak Rumah Kardus
No comments:
Post a Comment